Kamis, 14 Oktober 2010

Dapatkah Burung Terbang di Ruang Angkasa

Burung Terbang di Angkasa
Hal yang paling menarik tentang pesawat ruang angkasa atau stasiun ruang angkasa yang mengorbit bumi adalah tidak adanya berat. ini menarik karena ketidakadaan berat membuat siapapun dapat terbang. Seseorang dengan mudah melompat dari satu dinding dan dapat terbang lurus ke sisi yang berbeda dari sebuah pesawat ruang angkasa tanpa menggerakkan apapun. Jika kamu pernah melihat astronot bermain di dalam pesawat ruang angkasa atau di ruang stasiun angkasa, tampak menyenangkan.
Jadi, apa yang terjadi pada seekor burung di stasiun ruang angkasa?
Tidak seorang pun pernah sungguh-sungguh ingin mencobanya. Mungkin karena masalah keselamatan burung tersebut. Akan tetapi, jika kamu memasuki ruang terbuka yang besar di stasiun ruang angkasa dan melepaskan burung tersebut (bukan burung kamu yaa), apa yang akan dilakukan burung tersebut?
Coba, kita bandingkan dengan apa yang dilakukan burung tersebut jika terbang di bumi. Ia akan mengepakkan sayapnya dengan cepat ketika akan terbang. Agar bisa bertahan di udara, ia juga akan mengepakkan sayapnya dengan cepat dan mengurangi kecepatannya ketika akan menukik dan menurun. Beberapa burung, seperti elang, sangat pandai terbang di udara. Elang dapat bertahan di udara dalam jangka waktu yang lama tanpa mengepakkan sayapnya.
Di ruang angkasa, seekor burung akan melakukan hal yang sama untuk terbang. Akan tetapi, burung membutuhkan kepakkan berkali-kali ketika akan terbang, dan akan meningkatkan kecepatan terbang ketika akan mendarat. Ketika terbang di ruang angkasa, burung akan segera meluncur ke depan. Burung tidak harus mengeluarkan kekuatan selama terbang karena gravitasi tidak akan menariknya turun.
Keuntungan burung dibandingkan astronot di ruang angkasa adalah burung memiliki sayap. Di stasiun ruang angkasa, sayap dan ekor burung masih bisa bekerja dengan baik. Jadi, burung bisa berbalik, meluncur, dan mengurangi kecepatan pada saat mereka terbang. Astronot tidak dapat melakukan hal seperti ini. Sekali astronot meluncur, cenderung melayang lurus, hingga menabrak sisi lain dari stasiun ruang angkasa tersebut.

Burung memiliki keseimbangan yang luar biasa ketika terbang di stasiun ruang angkasa. Mereka menggunakan sayap dan ekornya dengan tepat untuk mengontrol terbangnya meskipun harus menyesuaikan diri menyeimbangkan dengan ketiadaan berat yang mereka miliki.

Berkaitan dengan keadaan tersebut, muncul pertanyaan baru sebagai berikut. Apakah seekor burung cukup pintar menyesuaikan diri di lingkungan yang mempunyai gravitasi nol? Atau apakah dengan gravitasi nol secara naluri burung tidak harus menyesuaikan diri? Burung memang sungguh cerdas sehingga peluang menyesuaikan diri akan lebih besar hanya dengan memberikan sedikit latihan.

2 komentar:

Eitss..., baca dulu dong baru komen! :D