Senin, 30 Juli 2012

Menjadi Guru Favorit di Kalangan Pelajar


Ngomong-ngomong soal guru ane punya pengalaman nih masbro. Saat itu lagi pelajaran kimia yang dikenal angker seantero jagat sekolah. Udah pelajarannya bikin ngebul kepala, eh guru yang ngajarnya gak bisa ngajar dengan baik. Maksudnya di sini – eh iya sebelumnya mohon maaf bukan bermaksud untuk mencemari nama baik ya—pertama, guru tersebut main Tanya-tanya aja soal kimia padahal belum ngejelasin dengan lengkap. Kedua, nyerocos terus tanpa ngasih kesempatan siswanya buat bertanya. Ketiga, ngebut banget dalam nyampein materinya. Dan yang terakhir, yang paling parah, dia gak bisa tegas buat nenangin temen-temen ane yang lagi pada sekarat itu. Yasudah dengan izin Allah Yang Maha Kuasa suasana kelas pun berubah bak pasar tumpah. Di bangku barisan belakang, dengan tidak beradabnya dan agak sopan ada yang tidur sambil menutupi mukanya pake jaket, sms-an, maen poker, maen udel, maen upil, nyanyi-nyanyi gak jelas, dan satu lagi, beretika layaknya kera, ada yang meniru-nirukan gaya ngomong guru tersebut! Astaga…sebenernya masih ada lagi perbuatan-perbuatan haram lainnya tapi gak bakalan ane bahas satusatu coz segitu aja udah parah. Terus apa yang ane lakukan? Ehem, rahasia dehh wehehehehe.
Ups, udah ah. Balik lagi ke permasalahan! Masalah yang mana?

Rabu, 18 Juli 2012

Cerdaskan Kehidupan Bangsa Lewat Digitalisasi

*Prolog
Revolusi industry yang pernah terjadi di Inggris pada awal abad ke-19 membuat segalanya berubah. Dunia yang berumur uzur ini ditambah penderitaannya dengan huru-hara kendaraan bermotor. Telinga serasa pekak mendengar teriakan knalpot di sana-sini. Pun dengan dunia perekonomian yang hampir bernasib sama tragis. Kegiatan yang melibatkan aktor kawakan, Duit bin Fulus, berkembang secara fluktuatif selama beberapa windu terakhir. Terjadi pada pertengahan tahun 1997 saat Alm. Soeharto masih menjabat sebagai presiden RI, nilai tukar Rupiah terhadap U$D merosot jauh ke liang lahat. Membuat seluruh buruh; pedagang kecil, menengah, besar; dan kawanan tukang urut merinding hingga ke tulang. Mereka bergidik tak tega melihat usahanya dikerubungi lalat dan akhirnya gulung tikar.
Melihat peristiwa-peristiwa tersebut, masyarakat dunia kini menerapkan hukum rimba: siapa kuat, dia menang. Mereka berlomba-lomba dalam segala hal. Kecepatan adalah syarat mutlak yang harus dimiliki seseorang agar dapat survive. Dan keefektifan dalam mengerjakan sesuatu merupakan prinsip dasar yang harus dianut. Sehingga segala cara pun diperbolehkan. Ngepet, nyupang, nyolong, dan njambret dicap halal. Berjam-jam bekerja menguras keringat mereka lakukan demi satu tujuan: menang dalam kompetisi hidup.