Rabu, 26 Desember 2012

Disabilitas, Kelebihan Dalam Kekurangan


Kudengar dari luar suasana di kelas saat itu sangat ramai. Terlihat beberapa siswa dan siswi mengobrol satu sama lain di tempatnya masing-masing. Apik dan diam, tidak sambil jalan, bersandar di pinggir meja, atau duduk di atasnya. Semuanya di kursi masing-masing. Menurutku mereka sombong banget, ngomong sama temannya tapi pandangan entah kemana. Ada yang lurus atau celingak-celinguk.


Lalu aku memasuki kelas tersebut ditemani seorang guru urusan kesiswaan di salah satu sekolah di Kecamatan Talun, Sumber, Cirebon, Pak Dindin namanya, dan betapa kagetnya ketika mengetaui bahwa mereka…tunanetra! Aduh..ternyata aku salah duga. Maaf ya kawan, aku engga tau lohh, suer! 


Ya, waktu hari Sabtu 22 Desember lalu aku dan teman SD-ku –namanya Jaka— berkunjung ke salah satu Sekolah Luar Biasa yang ada di Sumber (Cirebon). Kami ingin melakukan wawancara dengan salah satu siswa SLB tersebut mengenai disabilitas yang mereka alami. Yaa sekedar pengisi waktu liburan sekolah dan itung-itung nambah pengalaman, ya nggak? Hehehe. Ternyata eh ternyata bukan Cuma pengalaman yang kami dapat tapi dari juga ilmu yang engga diajarin di sekolah. Kami juga tersadar bahwa banyak orang yang dengan segala keterbatasannya bisa melakukan hal yang lebih dari yang kami lakukan atau melakukan apa yang engga bisa kami lakukan.


Untuk lebih jelasnya silakan baca selengkapnya di bawah. Akan ditampilkan juga dialog asli antara tanya (T) dan jawab (J) agar kalian ikut merasakan hawa pembicaraan kami.
********
T          : nama saya Arkan. Mas ini namanya siapa ya?
J           : nama saya Muhammad Abdurrohim. Ya, mu..ham..mad. ab..bdu..ro..him. (mengeja)
T          : kalo sekarang kelas berapa ya?
J           : kelas dua SMP.
T          : emmm..,kebetulan, Mas Abdu ini..sakit apa ya? (hati-hati banget ane nanya nya)
J           : enggg…, sakit, kalo saya itu kekurangannya tunanetra lofisen.
T          : tunanetra lofisen? Bisa diterangin apa itu ya tunanetra lofisen?
J           : jadi, anak yang ga bisa melihat tapi masih ada sedikit penglihatan. Cuma bayangan gituh.

Cerita pun dimulai. Semoga mungkin dan pasti ada hikmah yang bisa diambil. Semoga bermanfaat..!

#Pandangan orang lain terhadap penyandang cacat
Saya, Mas Abdu, dan temannya (ga kenalan hehe)

T          : pendapat atau sikap orang lain terhadap Mas Abdu ini gimana yah?
J           : sikap orang lain ya..macam-macam, Mas. Ada yang menganggap rendah. Ada juga yang engga percaya kalo lofisen tunanetra kayak saya bisa maju ke depannya (sukses).


Yap, ini emang terjadi di masyarakat kita. Kebanyakan dari kita masih menganggap rendah para penyandang cacat. Mereka itu ga bisa kerja, ga bisa ini itu, wah pokoknya ga berguna lah. Percuma aja kalo kita ngajak main mereka pasti bisanya ngerepotin doang.


Tapi pernahkah kita berpikir kalau sebenarnya mereka juga gak mau hidup dengan keadaan cacat seperti itu? Mereka juga pasti ingin hidup normal seperti kita namun takdir berkata lain. Dan mereka harus menerimanya dengan lapang dada. Ingat, walau mereka engga mempunyai lengkap anggota tubuh seperti kita tapi mereka masih mempunyai perasaan. Tolong jaga perasaan mereka agar jangan sampai sakit hati karena lidah kita yang main ceplas-ceplos dalam berkata. Coba bayangkan kalau kita yang cacat terus diejek pasti bakal sakit hati juga kan?

#Percaya dan yakin kepada tujuan
T          : kalau berangkat sekolah naik apa ya Mas?
J           : saya berangkat sekolah naik elf. Dari Jamblang ke lampu merah Kanggraksan. Terus naik angkot GS.
T          : itu dianterin atau sendiri?
J           : saya sendiri, Mas.

Nah loh kalau orang yang, maaf, tunanetra aja yakin dan berani dalam berjalan menuju tujuan kenapa kita yang masih ‘awas’ terkadang udah ‘loyo’ sebelum jalan, udah pesimis bakalan terjadi sesuatu yang akan menghambat perjalanan kita? Apalagi perjalanan dari Jamblang menuju lampu merah Kanggraksan itu cukup jauh lho. Cek aja di peta. Seharusnya kita itu lebih yakin bisa sampai di tujuan tepat waktu.

#matematika? Dihadapi atau dihindari yaa?
T          : ada kesulitan dalam belajar ga?
J           : ada. Terutama pelajaran matematika. Misalnya gambar di dalam soal ini apa atau soal dalam bentuk rumus-rumus ini bentuknya gimana

Memang saya akui pelajaran matematika itu susah banget. Mungkin karena komposisi soalnya yang murni hitungan kali yaa. Tapi apakah perlu dihindari? Apa perlu bolos keluar kelas saat pelajaran matematika? Dan ternyata setelah bertanya ke Mas Abdu gimana cara mengetahui gambar-gambar tertentu misal segitiga atau limas segi empat dia menjawab enteng: “yaa tinggal diraba aja. Kan bentuknya pasti timbul”. Menurutnya ilmu matematika harus dipelajari. Karna tanpa belajar matematika bisabisa kita ditipu sama pedagang. Wahh malu dong kalo tunanetra seperti Mas Abdu aja berani ngerjain soal matematik sedangkan kita ogah-ogahan. Ayo ah berubah!
menulis dengan pen dan riglet
#olahraga kita…, main tenis meja!
T          : pelajaran olahraga di sini diajarin apa aja ya Mas?
J           : tenis meja pernah.


Emang bisa ya main tenis meja? Emang dan wajar sih kalau kaget saat mengetahui tunanetra bisa main tenis meja. Secara gituh olahraga yang membutuhkan gerakan cepat dalam mengembalikan bola ke lawan yang belum tentu bisa dimainin sama orang awas lha ini dimainin baik sama mereka. Hmmm ada lagi nih yang patut dicontoh. Keterbatasan bukanlah segalanya. Masih banyak jalan menuju Roma. Pendengaran yang sangat diandalkan dalam permainan mereka. Bola tenis diisi sesuatu sehingga menghasilkan bunyi ketika dipukul. Sett..sett.settt..kiri..,kanan..pukul..,masuk!!

#berpikir dalam kegelapan
T          : selain tenis permainan apa lagi yang diajarin?
J           : emmm.., catur juga pernah.


Whoaaa catur? Bukannya dalam permainan catur harus bisa menyusun strategi supaya menang? Terus gimana cara ngeliat gerak-gerik lawan dalam menyusun strateginya? menurut Mas Abdu yang pernah lolos seleksi pecatur tingkat sewilayah III Cirebon dan menjadi peserta lomba catur tingkat Provinsi Jawa Barat, dia meraba-raba untuk mengetahui bentuk dan untuk mengetahui jalannya lawan ada wasit khusus yang memberitahu. Keren juga nih Mas Abdu!


#menjadi guru ngaji adalah keistimewaan
T          : kalau sepulang sekolah kerjaannya ngapain?

J           : di masjid deket rumah juga kan saya jadi DKM. Jadi suka beres-beres masjid. Antara waktu Magrib sama Isya juga saya kadang ngajarin ngaji anak-anak.


Mulia banget kan kegiatan Mas Abdu ini. Mau mengajari oranglain mengaji di tengah keterbatasannya dalam penglihatan. Apalagi saat mengetahui ia rela mengajar tanpa harus dibayar. Ia ikhlas dalam mengajar dan mengajar ngaji adalah suatu keistimewaan yang harus dibagikan.

Saya juga kaget ketika ia membacakan surat An-Nahl (1-5). Dengan meraba setiap hurufnya ia senantiasa melantunkan bacaan Qur’an dengan tartil (perlahan-lahan & benar). Saya juga malu karena merasa belum benar bacaan Qur’annya.

Menurutnya, hanya diperlukan satu tahun untuk belajar baca Qur’an. Itu juga secara autodidak dengan cara mendengarkan kaset dan berkonsultasi secara mandiri ke pengurus DKM yang lain.

#Alhamdulillah, saya terjaga dari pandangan yang dilarang agama
T          : dengan menjadi seorang tunanetra ada keuntungannya enggak sih?

J           : keuntungannya? Ya ada. Misal ada tempat yang gak enak dipandang yaa saya ga bisa ngeliat. Terus juga saya bisa tetap pada satu tujuan.


Merupakan suatu kelebihan bagi para tunanetra seperti Mas Abdu ini yang terjaga pandangannya dari pandangan yang dilarang oleh agama. Patut kita syukuri sebagai orang awas yang masih bisa melihat keindahan dunia yang diciptakan Allah. Harap dijaga yaa pandangan kalian karena sesungguhnya bola mata diciptakan hanya untuk menyaksikan keindahan alam yang Allah buat dan sarana untuk membaca Al-qur’an.

Dan juga hal lain yang patut dicontoh adalah kekonsistenan diri. Jika menuju satu tujuan maka raihlah tujuan itu dahulu. Jangan ‘mampir’ kesana-kemari dulu.

#kalau sudah besar aku mau jadi…
T          : kalau udah besar nanti cita-citanya jadi apa Mas?

J           : mau jadi…apa ya.., itu, pengajar Qur’an. Iya jadi nanti buka semacam sekolah belajar membaca Qur’an gitu.

T          : ada lagi?

J           : apa yaa..ohh, bisnis masase (massage, pijit).


Ternyata Mas Abdu ini berjiwa kewirausahaan juga. Lebih memilih menyediakan lapangan pekerjaan dibanding mencari pekerjaan. Karena menurutnya tidak akan ada perusahaan yang mau menerima orang-orang yang memiliki disabilitas seperti dirinya. Dan itu memang fakta di Indonesia. Derajat orang cacat selalu dikesampingkan. Hmm ironi sendiri ah mendengarnya.

#pesan dari Mas Abdu untuk kita
T          : ada pesan yang Mas ingin disampaikan untuk orang-orang awas seperti kita?

J           : ada. Tolong kalau orang seperti kita butuh bantuan misal pengen nyebrang jalan yaa dibantu lah. Terus juga harus bisa saling menghargai. Pendapat kami juga layak didengarkan.


Hmmm mungkin karena tingkat pendiskriminasian yang dialami orang-orang seperti Mas Abdu ini lumayan tinggi jadi ia sampai berpesan seperti itu. Inilah saatnya kita berubah, memandang setara para penyandang disabilitas. Mengubah pola pikir kita bahwa para penyandang disabilitas juga mempunyai potensi yang luar biasa serta hilangkanlah doktrin-doktrin negatif mengenai mereka. Selamat Hari Penyandang Disabilitas Internasional (yaa walaupun telat ngucapinnya hehehe).

14 komentar:

  1. seharusnya memang kita harus banyak bersyukur

    BalasHapus
  2. harus bener bener banyak bersyukur gan setuju banget

    BalasHapus
  3. @ weather station: ya betul gan :)
    @ timbangan digital: alhamdulillah semoga bermanfaat :)

    BalasHapus
  4. keren,,, jadi pingin ketemu sama ngobrol2 langsung sama orangnya, motivasi baru...

    BalasHapus
  5. terharu bacanya
    kadang orang lain sering merendahkan orang yang mempunyai kekurangan, tapi tuhan itu adil, tuhan menciptakan manusia dengan berbagai kekurangan dan kelebihan masing-masing :)

    BalasHapus
  6. @sansay_orstegil: datang aja langsung ke Cirebon, Mas hehehe..iya betul.

    @Agung Ak: yap, dan tentunya kita harus saling menghormati :))

    salam kenal Mas Agung :)

    BalasHapus
  7. salam kenal balik bang arkan
    saling menghormati dan menghargai satu sama lain
    tepo selero :D

    BalasHapus
  8. Artikel yang sangat inspiratif... lam kenal Gan...Moga kita bisa meningkatkan aksesibilitas tanpa batas kepada penyandang disabilitas supaya mereka bisa lebih mengaktualisasi diri dan setara atau bahkan bisa melebihi kita sebagai orang normal...

    BalasHapus
  9. I am regular visitor, how are you everybody?
    This article posted at this site is truly pleasant.
    My page - Free Soundcloud Followers

    BalasHapus
  10. I am really impressed with your writing skills as well as
    with the layout on your weblog. Is this a paid theme
    or did you customize it yourself? Anyway keep up the excellent quality writing,
    it is rare to see a great blog like this one these days.


    Feel free to visit my website :: acheter des followers
    My website :: acheter followers

    BalasHapus
  11. buat saudara yang punya permasalahan ekonomi yang ingin di bantu melalui jln pesugihan uang gaib,togel jitu silahkan hub nyai ronggeng di nohp 085-286-344-499 silahkan buktikan sendiri karna saya sudah membuktikannya..

    BalasHapus

Eitss..., baca dulu dong baru komen! :D