Sobat mungkin sudah pernah dengar jika menatap matahari akan berakibat buruk terhadap mata. Alasannya karena bisa mengakibatkan kebutaan. Inilah yang sebenarnya terjadi. Mungkin sobat pernah melakukan percobaan lompat dari gedung dengan menggunakan kaca pembesar/lup yang diarahkan ke matahari dan di bawahnya diletakkan selembar kertas. Kemudian, kertas itu terbakar. Ingat sinar matahari itu sangat kuat! Apabila sobat memusatkan sinar matahari dengan lensa pembesar, sobat bisa menciptakan api. Mata pun mempunyai lensa. Jika kamu menatap matahari, lensa mata akan memusatkan cahaya matahari di retina, maka retina dapat terbakar juga. Sinarnya sangat kuat sehingga dapat mematikan sel-sel pada retina.
Banyak informasi dan pendapat yang menyatakan bahwa retina dapat terbakar jika menatap matahari ketika terjadi gerhana matahari total. Oleh karena itu, lebih baik jangan menatap matahari dan percayalah pada para ahli karena mereka lebih mengetahui tentang gerhana matahari. Masalahnya gerhana matahari adalah kejadian alam sangat langka. Kenyataanya, semua yang ada di sini, di Amerika Serikat, harus menunggu sampai tahun 2017 untuk melihat gerhana matahari total berikutnya (total perjalanan akan dimulai dari pantai barat Oregon sampai pantai selatan Carolina Selatan). Karena gerhana ini jarang terjadi, setiap orang ingin melihat ketika gejala alam seperti ini terjadi. Orang tergoda melakukan yang sebenarnya mereka tahu hal itu tidak boleh dilakukan. Akan tetapi, dengan berfikir bahwa melihat gerhana matahari total untuk beberapa detik tidak akan membahayakan. Biasanya mereka percaya bahwa anggapan tersebut benar karena tidak tampak gejala sakit awal akibat terbakarnya retina. Umumnya, diperlukan beberapa jam sebelum gejala tersebut tampak, sampai akhirnya kerusakan mata pun terjadi.
Ayo siapa yang mau nyoba melihat gerhana matahari total nanti secara langsung?
Referensi: Buku What If...? Intriguing Answers for the Insatiably Curious
saya belum pernah lihat gerhana matahari . ,
BalasHapusbesok kalo ada kabar akan datang gerhana matahari akan saya ingat tips dari sini , makasii kawan !!
sama seperti yang diatas. Gue jg belum pernah liat gerhana matahari. Entah kapan gue bisa liat.
BalasHapus*pasrah*
kata orang tua sih begono, ternyata ada riset iLmiah juga yah. sangat berbahasa biLa terjadi kontak secara Lanngsung saat kondisi gerhana sedang terjadi.
BalasHapussedikit masukan:
1. ada baiknya susunan kaLimat perparagraf tidak terLaLu banyak, misaLnya daLam tiap paragraf hanya memuat 3 samapi 4 kaLimat. sehingga antara jeda dan membaca LaLu berpindah dapat terkonsentrasi dengan baik.
2. di koLom postingan, gunakan format tuLisan "justify". sepertinya akan Lebih enak daLam nyimak deh, pembaca enggak perLu berkaLi-kaLi mengerutkan dahi.
3. sepertinya tampiLan yang suka muncuL hitam ngebLank dicopot aja Mas, kerap mengganggu konsentrasi pembaca saat Lagi asyik nyimak tiba-tiba tanpa diundang dia muncuL dengan sendirinya. hehehehe....
maaf Lho ini cuma masukannya, seLebihnya terserah kepada admin bLog bersangkutan.
@ Om rame: ooh bgitu toh. Iya sih dalam pnulisan sy ga pake format justify. karna sy pikir ga bakalan pengaruh ktika dibaca. Trus yg soal energy saving mode itu juga udah sy ilangin ko. hehe ga papa om. malah sy lebih senang ko kalo diberi masukan seperti ini. dapat meluruskan jalan saya yg sesat. trims om.
BalasHapustentu setiap jenis dan format tuLisan memiLiki efek tersendiri bagi pembaca, ada yang merasa dimudahkan maupun ada yang merasa justru disuLitkan.
BalasHapusmenurut saya, besar tuLisan di komentar dengan besar tuLisan di koLam postinga sebaiknya ditukar Mas. yakni, ukuran tuLisan postingan Lebih besar dari pada ukuran yanga ada di koLam komentar. kayaknya jadi Lebih enak dibaca deh.
untuk yang kesekian kaLinya maaf nih kaLo saya keLewat cerewet, kaLau merasa risih ditendang aja Mas. huahahahahaha.........
engga ko serius. hehehe ya dah ntar tak beresi smuanya. thanks om.
BalasHapusjangan serius-serius ah, nanti tegang Lho. hehehehe.....
BalasHapusmohon di check, scroLL "menu" di sidebar tidak berjaLan sebagaimana mestinya
Waduh banyak bgt ya problemnya. Sip deh saya catet trus saya fix smua. trims om udah ngasih tau letak kekurangannya yg slama ini sy tidak ketahui.
BalasHapusada saran Lagi nih, mendingan "top komentator" diganti dengan "guest box". kiranya fasiLitas sejenis kurang berarti dan maLah menurut saya, cuma nyempit-nyempitin aja. coba deh perhatikan, widget-widget yang dipasang oLeh para bLogger profesionaL jarang yang menampiLkan fasiLitas sejenis. heheheehe......
BalasHapussip deh ntar sy apus top komennya. mnurut om, ltak guestbook tetap di tmpatnya (melayang) atau menggantikan tempat top komen?
BalasHapus