Selasa, 09 Maret 2010

Dulmatin Penerus Noordin M Top

JAKARTA - Salah satu tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan Densus 88 di Pamulang, Tangerang, diduga adalah Dulmatin.
Dulmatin merupakan buronan Mabes Polri sejak 2003 atau setelah tragedi Bom Bali.

Dulmatin alias Amar Usmanan, alias Joko Pitoyo, alias Abdul Matin, alias Djoko, alias Noval, menjadi target pencarian Mabes Polri setelah tragedi Bom Bali I pada 2002 lalu. Dia diduga meninggalkan Indonesia pada 2003 lalu setelah tragedi ledakan bom di Legian, Kuta.

Setelah itu, Dulmatin sempat melarikan diri ke Filipina Selatan dan melanjutkan perjuangannya di Mindanao.

Militer Filipina beberapa kali pernah mengklaim menewaskan Dulmatin, namun kabar itu ternyata tidak benar.

Pada Januari 2005 militer Filipina menyatakan sebuah serangan berhasil menewaskan Dulmatin dalam sebuah serangan udara. Dua tahun kemudian, Dulmatin dikabarkan luka dalam baku tembak di Jolo Filipina Selatan. Namun berita itu pun diragukan.

Kemudian pada Februari 2008, pria dengan tinggi sekira 170 sentimeter itu kembali dikabarkan tewas dalam baku tembak di Provinsi Tawi-Tawi, Filipina Selatan. Pemerintah Filipina saat itu sempat meminta DNA keluarga kepada Mabes Polri untuk dicocokkan. Namun lagi-lagi jenazah itu bukan Dulmatin.

Pemerintah Amerika Serikat memberikan hadiah USD10 juta bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi keberadaan pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah itu.

Pemerintah AS meyakini pria kelahiran 6 Juni 1970 ini pernah mendapat pelatihan di kamp Al Qaeda di Afghanistan dan merupakan salah satu tokoh senior Jamaah Islamiyah. Dia diyakini sebagai ahli elektronik dan dicurigai turut berperan dalam perakitan bom.

Pengamat teroris Al Chaidar sebelumnya menyatakan bahwa pria yang sempat bermukim di Malaysia sekira 3 tahun ini, akan menjadi penerus setelah tewasnya Noordin M Top.

Al Chaidar menyebut kelompok Al Jazirah atau dikenal dengan kelompok Anshor. Pentolan kelompok ini dikenal dengan tokohnya seperti Dulmatin dan Umar Patek yang juga dituding bertanggung jawab dalam pengeboman Poso dan Atrium Senen beberapa tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Eitss..., baca dulu dong baru komen! :D