“Allahuakbar allahuakbar allahuakbar, lailahailllahu allahuakbar. Allahuakbar, walillah ilham.”
Suara takbir menggema di seluruh langit Nusantara. Anak-anak, para remaja, sampai orang tua berpartisipasi dalam menyambut kedatangan Hari Raya. Semuanya ikut ambil bagian dalam hal ini. Orang tua bertakbir khusyu di dalam surau, para remaja menabuh bedug dengan penuh semangat, dan anak-anak bermain kembang api dengan hebohnya. Semuanya bergabung menjadi satu peristiwa yang indah, sangat indah. Karena keesokkan harinya hati kita kembali menjadi fitri ibarat kertas putih yang belum ternodai oleh tinta hitam.
Sungguh tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin kita shalat Tarawih dan makan sahur untuk yang pertama kalinya di bulan Ramadhan tahun ini. Tetapi hari ini, kita sudah shalat Ied dan makan ketupat beserta opor ayamnya. Ramadhan penuh ampunan telah pergi, Idul Fitri yang suci menghampiri. Dan jiwa kita, insya Allah, kembali suci.
Dalam paragraf selanjutnya aku akan bercerita tentang pengalaman yang (semoga) unik, menarik, mengharukan, dan konyol. Pengalaman kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kenapa? Baca aja deh kelanjutannya.