sumber gambar |
Prestasi. Satu kata delapan huruf yang dapat
membanggakan seseorang. Dengan prestasi seseorang dapat merasa senang, puas,
dan terkenal. Tidak dipungkiri pula suatu prestasi dapat menghasilkan uang bagi
yang mendapatkannya. Sebut saja Thomas Alva Edison, Valentino Rossi, dan
Christian Ronaldo. Mereka adalah contoh tokoh yang terkenal seantero dunia
karena prestasinya. Jutaan manusia telah tertolong untuk tetap dapat melihat di
kala gelap karena Pak Edison menemukan bola lampu. Jutaan pemuda bercita-cita
menjadi pembalap motor karena melihat aksi Om Rossi dalam mengendarai motornya.
Serta jutaan pemuda maupun petua jadi demam bola karena lincahnya Kak Ronaldo
dalam memainkan si kulit bundar.
Lalu
apa sih sebenarnya prestasi itu?
Dari hasil survey yang didapat, beberapa siswa SMA
berpendapat
bahwa prestasi adalah sesuatu yang menghasilkan piala, piagam,
sertifikat, atau uang. Namun menurut Penulis sendiri, prestasi tidak harus
menghasilkan piala atau sejenisnya. Melainkan suatu keadaan dimana seseorang
dapat menggapai apa yang diinginkannya. Seorang bayi yang belum dapat berjalan
sehingga ia berusaha untuk dapat berjalan dan akhirnya ia dapat melakukannya
merupakan suatu prestasi bagi dirinya. Jadi prestasi itu bersifat relatif.
Dipandang dari sudut manakah dulu sehingga mengatakan bahwa itu adalah suatu
prestasi.
Lebih
baik mana; prestasi akademik atau prestasi non-akademik?
Bagi sampean yang berstatus pelajar sudah tidak
asing lagi kan kalian mendengar teman-teman kalian mendapatkan prestasi ketika
di sekolah? Entah itu di bidang akademik maupun di bidang akademik. Dalam
bidang akademik contohnya juara olimpiade, juara kelas, juara cerdas cermat dan
juara-juara lainnya yang mengandalkan otak kiri untuk bekerja. Dan dalam bidang
non-akademik contohnya seperti juara melukis, juara menyanyi, juara
baris-berbaris (Pramuka atau Paskibra), dan juara-juara lainnya yang menitik
beratkan kepada otak kanan. Lalu prestasi mana yang lebih baik?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daring (edisi
III) prestasi akademik merupakan hasil
pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi
yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian. Dan dapat disimpulkan pengertian prestasi
non-akademik adalah hasil suatu pekerjaan yang tidak dapat diukur dan dinilai
menggunakan angka.
Untuk mengetahui prestasi yang seperti apakah yang
lebih baik mari kita lihat dulu beberapa pendapat dari pihak yang pro-akademik
dan pro-nonakademik yang telah dirangkum sedemikian rupa.
Pro-akademik
Prestasi akademik sangat bermanfaat bagi para siswa
yang masih duduk di bangku sekolah atau yang ingin melanjutkan ke tingkat yang
lebih tinggi. Contoh Anda adalah siswa SMP yang telah mendapatkan banyak
prestasi. Anda akan dimudahkan diterima di SMA yang diinginkan dengan
menyelipkan sertifikat-sertifikat prestasi akademik ke dalam map pendaftaran
Prestasi akademik juga dapat menjadi penolong ketika
seseorang bermasalah dengan sekolah. Siswa yang bergelimangan lencana-lencana
prestasi tetapi nakalnya naudzubillah dapat menjadi pertimbangan ketika ia
ingin dikeluarkan. Pihak sekolah pasti berpikir dua kali atau lebih untuk
mengeluarkan siswanya yang berprestasi. Jika ia tetap harus dikeluarkan maka
sangat kecil kemungkinannya atau ia masih diberi kesempatan untuk memperbaiki
kelakuannya. Yaa mungkin ini perbuatan yang kurang sopan juga sih. Alangkah
baiknya jika seseorang yang bagus dalam prestasinya bagus juga dalam
perangainya.
Mereka juga mengatakan jika Anda mempunyai prestasi
akademik maka Anda dapat menceritakan pengalaman berprestasi Anda kepada
anak-cucu kelak. Mereka dapat termotivasi dan berbuat lebih baik lagi setelah
Anda menceritakan pengalaman-pengalaman Anda. Bukankah itu akan menjadi hal
yang menarik di masa depan?
Pro-nonakademik
Menurut mereka yang pro terhadap non-akademik,
apakah prestasi akademik berguna dalam kehidupan sehari-hari? Seperti ketika
Anda ingin menyeduh secangkir teh. Apakah Anda mengukur volume gula, serbuk
teh, dan gula terlebih dahulu sebelum akhirnya teh tersebut dihidangkan? Tidak
kan?
Lalu apakah prestasi akademik berguna bagi kaum
perempuan di masa depan nanti? Seperti yang telah diketahui, naluri kaum hawa
adalah lemah lembut serta feminin. Besar kemungkinan juga ketika seorang wanita
sudah menikah, maka ia akan menghabiskan waktunya di rumah dengan melakukan
kegiatan seperti mencuci, memasak, atau mengasuh anak. Lalu apa penerapan dari
prestasi akademik yang telah didapat semasa sekolah ketika keadaan sudah
begitu? Apakah rumus-rumus fisika, kimia, ataupun matematika akan digunakan?
Tidak kan?
Mereka juga berpendapat bahwa kemampuan seseorang
bersosialisasi di masyarakat sangat berguna dalam kehidupan. Seseorang yang
pintar membaca keadaan, cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan
berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat merupakan kunci utama dalam hidup.
Walaupun Anda jenius dalam suatu bidang akademik namun Anda seorang yang tidak
pandai bergaul dan egois maka Anda tetap akan sulit dalam melakukan kegiatan
sehari-hari. Dalam ilmu sosiologi juga dikatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Mereka harus saling hidup
berdampingan agar proses kehidupan berjalan lancar.
Jadi, prestasi apakah yang lebih baik? Menurut
Penulis, kedua jenis prestasi ini sama-sama baik. Tetapi perlu dilihat dari
berbagai sudut untuk mengatakan bahwa yang ini lebih baik atau yang itu lebih
baik.
Pertama, lihatlah apakah prestasi tersbut dapat
diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari? Percuma saja jika Anda pintar dalam
teori ekonomi tetapi Anda tidak dapat berbisnis dengan baik.
Dan kedua, lihatlah apakah yang sedang dibutuhkan atau
marak di pangsa pasar? Menyaksikan fenomena kini yang terjadi, dunia hiburan
seperti musik dan dance sangat laku keras di masyarakat. Banyak orang yang
menyaksikan penampilan mereka yang berbakat dalam bidang menyanyi, melawak,
ataupun menari. Banyak pula dari mereka yang meraup untung besar dari keahlian
yang dimilikinya tersebut.
Dalam masalah ini tak ada yang perlu
dilebih-tinggikan derajatnya. Keduanya sama-sama baik. Yang lebih buruk adalah
mereka yang tidak berprestasi dalam bidang akademik maupun non-akademik. Yang
hanya hidup monoton menerima segala yang terjadi dalam hidup tanpa ada kemauan
untuk merubah.
Kalo menurutku, prestasi itu adalah sesuatu hal yang bisa kita banggakan ke orang lain..
BalasHapussaya kira sih akademik dan non akademik, kedua2nya sama pentingnya untuk bekal kehidupan kita saat kita terjun ke masyarakat.
BalasHapuswilujeng ngeblog
halo gan , tinggalkan jejak dulu ah :D saya lebih memilih prestasi akademmik gan :D
BalasHapusbaik prestasi akademik maupun non akademik keduanya sangat bermanfaat,,,
BalasHapusI read your articles its too good,thanks for share its.
BalasHapuskedua-duanya saling membutuhkan antara akademik dan nonakademik,,
BalasHapusterima kasih untuk artikelnya dan salam kenal
akademik dan non akademik itu penting,,jadi kita harus bisa memiliki kedua itu...hhe
BalasHapusprestasi akademik memang pnting untuk masa depan kita, tapi nonakademik juga sama pentingnya,jadi kita harus bisa mengimbangi keduanya,,hhe
BalasHapusterima kasih sudah berbagi informasinya
@ nuel: Bisa, bisa... :)
BalasHapus@ sakahayang.com: Yap benar dan yang terpenting pengaplikasiannya dalam masyarakat
@ Hisyam Fakhri : Kenapa bro??
Kalau jejak sih mudah terhapus. Tapi kalau komentar yang berkesan insya Allah enggak. heehehee
yup i'm agree.. tapi seringkali dan emang selalu tiap sekolah entah kenapa fokusnya ke prestasi pro-akademik... :(
BalasHapusya mungkin karna sekolah itu sendiri merupakan tempat diajarkannya pelajaran akademik. jadi wajar jika ada salah satu siswanya yg berhasil menyabet juara di lomba akademik...
BalasHapusbener banget ,, memang seharusnya seorang siswa bisa merih juara akademik,,
BalasHapussemuanya memang penting jadi sebisa mungkin kita harus meraihnya....
BalasHapusSepantesnya Setiap Siswa Meraih juara Akademik.
BalasHapuspokonya kedua akademi tersebut memang sangat penting...
BalasHapussemua ilmu yang kita pelajari sangat penting.
BalasHapusbagusnya itu berimbang. dua-duanya harus sama2 bagus saya kira. :D
BalasHapus@ Rolly Formawan: Kenapa ?
BalasHapussemua ornag berprestasi baik di akademik maupun non-akademik. So, jangan remehkan semua orang ya
BalasHapusDua-duanya saling membutuhkan dan saling melengkapi, seimbangkan aja keduanya..
BalasHapusterima kasih untuk artikelnya gan... bisa saya jadikan sebagai refrensi artikel utnuk majalah sekolah. kalau menurut saya sendiri, kog rasanya seharusnya, baik guru maupun orang tua tak hanya menitik beratkan akademis saja, kecakapan non akademis juga hrus diperhatikan betul2. karna ini bisa jadi bekal untuk kedepannya terutama dalam kehidupan bermasyarakat. penguasaan teori penting, tapi lebih penting lagi untuk memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan mempraktekan teori tsb. dan saya kurang setuju untuk pendapat bahwa anak yg nakalnya na'udzubillahi min dzalik tapi berprestasi di akademik masih ada kemungkinan yg cukup besar untuk tidak di keluarkan. pendidik harusnya tegas kepada anak didiknya dan juga adil. bukankah juga diajarkan, tidak akan bermanfaat ilmu seseorang jika ia berkelakuan seperti itu?. maaf, ini cuman numpang diskusi. saya sendiri masih smp kelas 9 yang masih butuh banyak bimbingan.
BalasHapusMenurut kalian pramuka itu prestasi akademik apa non ya...?
BalasHapus