Cerita Konyol Menuju Masa SMA

Setelah berperang melawan soal-soal ujian nasional, Hari Kemerdekaan Siswa pun menjemput. Saya sebut dengan hari kemerdekaan karena pada hari itu saya benar-benar merdeka. Merdeka dari belajar jungkir-balik siang-malam. Ketika sampai di rumah saya melempar tas yang retsletingnya sudah terbuka ke atas kasur. Sehingga buku-buku yang ada di dalamnya berhamburan tak jelas. Banyak halaman buku-buku tersebut yang lecek bahkan robek. Saya pungut mereka lalu pergi ke dapur. Menyalakan  kompor gas, taruh buku-buku tersebut di atasnya dan dalam beberapa menit…they were burned! Meskipun cerita di atas agak lebay namun cukuplah untuk menggambarkan situasi hati saya yang merasa very, very, very maryadi free! Walaupun kebebasan itu hanya bertahan beberapa hari saja. Karena pada hari-hari selanjutnya saya akan disibukkan oleh berbagai macam hal. Tentu saja hal yang tidak berguna. Eh, yang berguna juga ding!

Selang beberapa hari setelah UN 2011 berakhir, ane punya hobi baru. Yang tadinya hobi duduk manis di depan layar komputer, bermigrasi ke hobi bergerak aktif. Bergerak aktif yang dimaksud adalah olahraga. Bukan bergerak aktif karena menderita epilepsi ataupun autisme! Ane berusaha keras untuk mendapatkan perut six-pack(kadang juga seven-pack atau gak se-pack) dan meninggikan badan. Karena dengan begitu akan banyak cewek yang gelepek-gelepek sama ane. Alasan yang mantaf selain bermodalkan otak brilian dan muka ganteng. Namun ane akhirnya nyerah karena kecapekan olahraga mulu. Saya akui itu bahwa usaha yang semata-mata hanya untuk hal yang tidak berguna adalah omong kosong. Istilah Kompeninya sih bullsit (sapi duduk, red). Oke ane sekarang udah mulai jarang yang namanya lari pagi ataupun sit-up+push-up+stand-up+shut-up+thut-up+ketch-up+big family of Up. Dan sekarang pula ane lagi nyari hobi baru yang kira-kira menyenangkan tapi gak bikin dosa. Ada saran?

*14 hari pasca UN*

Tentu sampean gak inget ‘kan sama postingan ane yang ngebahas tentang liburan keliling asia? Bagus! Apa jangan-jangan sampean gak pernah baca tentang itu? Lebih bagus! Dengan melupakan atau tidak membacanya maka sampean tidak akan tertular penyakit kegilaan yang baru-baru ini ane derita. Di sono ane bercerita tentang masa liburan di beberapa Negara Asia. Ane jalan-jalan ke Borobudur, Singapura, Korea Selatan, sampai Taiwan. Tapi jangan kira kalau ane waktu itu jadi seorang backpacker (baca: wisatawan yang modal dikit tapi bisa jalan-jalan)! Karena ane nyewa pesawat khusus beserta pilot-pilotnya buat nganter-nganterin gitu. Enggak percaya? Baca ning kene, Ang!

*Perpisahan kelas IX*

Pada hari Rabu tanggal 1 Juni 2011, sekolah ane mengadakan acara perpisahan untuk siswa kelas 9. Para tamu yang datang diharapkan memakai baju batik dan celana kain hitam. Wah, parah nih! Selama menjadi rakyat Indonesia ane belum pernah beli ataupun pakai baju batik resmi. Kalau pernah juga itu adalah seragam batik sekolah. Malu juga sih. Mosok sebagai orang Indonesia ane gak punya batik?

Akhirnya ane beli batik pada malam sebelum acara perpisahan yang akan dimulai esok hari. Ane milih-milih, nyobain, sampai ngebeli dilakukan sendirian. Sekitar delapan belas menit setelah milih-milih, ada satu batik yang dirasa cocok untuk dipakai nanti. Dicoba dah langsung di kamar pas. Setelah dipakai, ane berputar-putar di hadapan cermin, melihat sosok ndeso tapi misterius sedang memakai batik. "Aih, ganteng juga!" Tapi ane mikir," kok nih batik berlengan panjang, kerah bajunya agak melebar sampai ke dada, dan mengecil di bagian pinggang? Ah, bodo amat!" Tanpa pikir panjang, ane langsung ke bagian kasir untuk membelinya. Setelah batik itu resmi milik ane, dengan bangganya ane langsung memperbarui status Facebook yang bisa dilihat pada screenshot di bawah.

Sampai di rumah, ane ngasih lihat batik yang barusan dibeli ke ibu ane. Ia memperhatikan dengan seksama setiap bagian dari batik tersebut sambil menggeleng-gelengkan kepala. Kemudian ia senyum-senyum sendiri dan tiba-tiba.... HAHAHAHA! Ledakan suara ketawa ibu jin keluar dari mulut ibu. Ibu bilang, "A, ini mah batik perempuan! Tuh liat pinggangnya kecil, lengannya panjang, ini lagi kerah bajunya! Kamu masih normal, kan? HAHAHAHA" Tahukah kawan, saya keliru, keliru beli baju batik! Sudah kurasakan firasat ini sebelumnya...

*Pengumuman hasil UN 2011*

Tanggal 4 Juni 2011 kemarin hasil ujian nasional resmi dibagikan. Ada hal yang gak biasa tentang surat kelulusan nih! Yang biasanya pengumuman kelulusan diadakan di halaman sekolah, sekarang cukup diadakan di rumah saja. Surat kelulusannya akan diantarkan melalui surat ke rumah masing-masing siswa. Boleh juga nih terobosan pemerintah terbaru demi mengurangi aksi edan-edanan di jalan pakai motor atau aksi lukis-melukis baju seragam. Oke deh ane tunggu kedatangan Pak Pos dengan setia dari jam tujuh pagi. Lihat jam. Jarum pendek menunjuk angka sepuluh sedangkan jarum panjangnya nunjuk angka lima belas. Pak Pos masih belum datang. Tidur dulu. Pas bangun langsung lihat jam. Ternyata sudah jam 13.30 WIB. Dan ternyata…suratnya belum nyampe! “Eh gila udah rela nungguin lama ampe lumutan begini suratnya belum nyampe-nyampe,” teriak ane dalam hati. Karena gak mau nunggu ampe jamuran akhirnya ane pergi ke sekolah buat liat langsung nilainya.

Sampai sekolah ane langsung ngacir ke mading. Ada di situ rupanya Sang Kertas Daftar Nilai, kawan! Ane telusurin pelan-pelan sambil nunjuk pake jari bekas ngupil tuh kertas. Emmm…sssstttt…duar! Nemu nama Arkan Azis Kusuma yang gak diragukan lagi kalau itu nama ane. Masih dengan nunjuk pake jari itu ane pelototin baik-baik setiap kolom nilai. Setelah dicatat dan dihitung, NEM ane lumayan besar lah; 36,60. Huah! Langsung kegirangan gak jelas sambil senyum-senyum sendiri. Ane putusin untuk langsung pulang dan berhenti senyum-senyum sendiri. Kalau dilanjutin entar dikira sedeng lagi…

*Bersiap masuk SMA*

Setelah jauh-jauh hari sebelum pengumuman kelulusan ane udah ngurus pendaftaran masuk SMA Negeri. Sekarang tinggal nunggu keputusan diterima atau enggak oleh pihak SMA. Sembari menunggu, ane sempet tuh  komat-kamit berdoa sama Allah supaya diterima. Hari pengumuman pun tiba. Saya ngecek secara daring (online, red). Gak disangka, SMA impian ane, SMAN 2 Cirebon, mau nerima siswa abnormal kayak ane! Ane bersyukuuuuur banget bisa lulus serangkaian tes yang memuakkan itu. Memuakkan karena hampir 80% ujian tertulisnya menggunakan bahasa Inggris! Apalagi tes wawancaranya yang 100% Inggris semua! Alhamdulillah…

Sekarang tinggal daftar ulang ke SMAN 2 Cirebon saja. Ane diharuskan membayar jutaan rupiah yang katanya untuk uang gedung, beli seragam, infak, dan SPP. Masalahnya keluarga ane adalah keluarga sederhana yang gak punya tabungan sebesar nominal seperti yang ditentukan. Parahnya hari Sabtu besok tanggal 11 Juni 2011 kumpulan rupiah minimal 50% itu harus sudah ada. Karena kalau gak ada ane dianggap mengundurkan diri! Untuk sekedar informasi, SMAN 2 Cirebon adalah SMA RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) yang menerapkan good education pada setiap siswanya.  Bahkan tahun 2010 kemarin ada seorang siswa SMAN 2 Cirebon yang dapat beasiswa study abroad ke Jerman! Boleh dibilang kualitas pendidikan SMAN 2 Cirebon itu oke. Menghasilkan bibit-bibit berkualitas yang nantinya berperan besar dalam memajukan negara Indonesia. Namun perlu diingat (ingat nih!) yang menentukan seseorang pintar dan sukses bukanlah sekolah. Melainkan diri kita sendiri. Tapi (ada tapinya nih!), sayang ‘kan kalau ane dianggap mengundurkan diri cuma karna gara-gara kekurangan dana doang? Jadi…? Enggak kok! Maksud saya menulis posting ini bukan untuk mengemis-emis. Murni seribu persen hanya untuk meluapkan isi hati ke dalam bentuk tulisan. Ya tapi…kalau ada di antara sampean yang kelebihan duit atau berbaik hati, saya gak nolak kok buat nerimanya! Hehehehe. Alhamdulillah banyak saudara yang ikut menyumbang biaya masuk SMA saya ini. Terimakasih banyak ya tante, om, bude, pade, mide… semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT. Saya janji tidak akan mengecawakan kalian!